Jumat, 08 Oktober 2010

Penerapan Bahasa Baku di SD

Bahasa Baku dan Tidak Baku
Bahasa baku ialah salah satu ragam bahasa Indonesia yang standar, bersifat formal/ resmi dan telah dikodifikasikan. Ragam bahasa ini diakui dan dipakai oleh masyarakat Indonesia secara luas serta sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia dan EYD. Selain itu bahasa baku bersifat seragam yang berarti di dalam proses pembakuan terjadi proses penyeragaman bahasa.
Bahasa tidak baku adalah ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya tidak dikodifikasi, diterima dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh masyarakat secara luas, yang berarti hanya dipakai atau difungsikan oleh suatu kelompok orang, suku, daerah dan juga ras. Selain itu bahasa tidak baku masih sarat akan pengaruh bahasa ibu yang idak mengikuti kaidah-kaidah bahasa Indonesia dan EYD.
Contoh kalimat:
a. kalimat baku
Saya mengerjakan tugas itu dengan baik.
b. kalimat tidak baku
Gue ngerjain tugas itu dengan baik.

Peran dan Fungsi Bahasa Baku
Peran bahasa baku ini adalah sebagai suatu penuntun kita di dalam suatu kehidupan berbangsa dan bernegara agar selalu mengutamakan persatuan, yang tak dapat dipisahkan karena adanya keanekaragaman bahasa di tiap daerah masing-masing. Selain itu bahasa baku memberikan kita suatu kepercayaan diri jika kita melakukan: (1) komunikasi resmi (tertulis): surat resmi, pengumuman resni, undang-undang, peraturan dll. (2) pembicaraan formal didepan umum (lisan): khotbah, pidato, ceramah mengajar sekolah, mengajar kuliah dll. (3) wacana teknis (tertulis): skripsi, makalah, karangan ilmiah, desrtasi, laporan resmi dll.
Fungsi bahasa baku adalah:
a. Fungsi Penanda Pemersatu
Bahasa baku dapat mempersatukan atau menghubungkan penutur berbagai dialek bahasa yang beraneka ragam menjadi suatu keseragaman.
b. Fungsi Penanda Kepribadian
Fungsi bahasa baku ini merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lain. Bahasa baku memperkuat perasaan kepribadian nasional.
c. Fungsi Penanda Kewibawaan
Fungsi bahasa baku ini memberikan nilai sosial yang tinggi dalam suatu masyarakat. Kemampuan seseorang dalam menggunakan lafal baku cenderung akan ditafsirkan bahwa orang itu patut disegani.
d. Fungsi Penanda Kerangka Acuan
Lafal baku dengan perangkat kaidahnya menjadi ukuran atau patokan dalam berbahasa Indonesia secara lisan pada situasi-situasi komunikasi yang resmi.

Penggunaan Bahasa Baku di SD
Di SD menggunakan bahasa baku, karena kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan kepada murid berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di dalamnya (kurikulum pendidikan dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pokoknya adalah murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis, mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Kita sadari salah satu penyebab pemilihan ragam bahasa khususnya bahasa baku dan bahasa tidak baku ialah melalui percakapan. Tergantung bagaimana seorang guru memerankan peranannya dalam menyampaikan pelajaran atau melakukan komunikasi dengan siswa, jika seorang guru selalu memakai bahasa baku maka siswa akan terlatih dan terbiasa untuk memakai bahasa baku baik bahasa lisan maupun dalam bahasa tulis. Selain itu dengan kita membiasakan mereka berbahasa Indonesia sesuai kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar dan juga EYD, akan memudahkan mereka dikemudian hari untuk melakukan komunikasi di muka umum dengan tidak merasa canggung ataupun minder saat membahasakan suatu gagasan atau pendapat.